Konon
pada abad 13 terdapat sebuah kerajaan yang dipimpin oleh seorang Ratu,
Raden Diah Ayu Mursiyah, yang bijaksana dan disenangi rakyatnya. Nama
Kerajannya adalah Kerajaan Serang, dan berada di bawah kekuasaan
Kerajaan Demak. Suatu ketika, di acara ulang tahun sang Ratu ke 39, sang
Ratu bercerita bahwa beliau bermimpi wilayah kerajaannya tergenangi air
sehingga semua harta kekayaan dan tanaman punah. Banjir disebabkan
tanggul air yang berada di sebelah Barat kerajaan jebol, sehingga
menghanyutkan semua wilayah kerajaan, termasuk sang Ratu dan rakyatnya
hanyut terbawa air.
Dari mimpi yang diceritakan sang Ratu tersebut, para punggawa kerajaan mengumpulkan ahli nujum untuk menafsirkan arti mimpi tadi, dan ahli nujum mengatakan bahwa mimpi itu berarti wilayah Kerajaan Serang akan diserang musuh dari negeri barat yang akan menjajah dan menguasai kerajaan. Dan benar adanya, tak berapa lama, datang surat dari Kerajaan Demak yang mengabarkan bahwa Kerajaan Demak sedang diserang musuh yang datang dari barat kerajaan. Raja Demak meminta kepada Ratu untuk membantu mengerahkan prajuritnya melawan musuh. Alkisah, Sang Ratu sendiri memimpin pasukannya menuju Kerajaan Demak untuk membantu mengusir musuh. Disebabkan jauhnya jarak ke Kerajaan Demak, Ratu dan pasukannya memerlukan beristirahat, dan tempat istirahatnya disuatu bukit yang banyak ditumbuhi pepohonan. Ditempat itu Ratu memerintahkan kepada abdi dalemnya untuk memandikan kuda tunggangan Ratu (dalam bahasa Jawa, memandikan hewan dinamakan ‘Ngguyang’) Atas kejadian tersebut, akhirnya tempat itu dikenal dengan nama Guyangan, yang bermakna tempat memandikan (Ngguyang) kuda tunggangan Ratu.Sumber
Dari mimpi yang diceritakan sang Ratu tersebut, para punggawa kerajaan mengumpulkan ahli nujum untuk menafsirkan arti mimpi tadi, dan ahli nujum mengatakan bahwa mimpi itu berarti wilayah Kerajaan Serang akan diserang musuh dari negeri barat yang akan menjajah dan menguasai kerajaan. Dan benar adanya, tak berapa lama, datang surat dari Kerajaan Demak yang mengabarkan bahwa Kerajaan Demak sedang diserang musuh yang datang dari barat kerajaan. Raja Demak meminta kepada Ratu untuk membantu mengerahkan prajuritnya melawan musuh. Alkisah, Sang Ratu sendiri memimpin pasukannya menuju Kerajaan Demak untuk membantu mengusir musuh. Disebabkan jauhnya jarak ke Kerajaan Demak, Ratu dan pasukannya memerlukan beristirahat, dan tempat istirahatnya disuatu bukit yang banyak ditumbuhi pepohonan. Ditempat itu Ratu memerintahkan kepada abdi dalemnya untuk memandikan kuda tunggangan Ratu (dalam bahasa Jawa, memandikan hewan dinamakan ‘Ngguyang’) Atas kejadian tersebut, akhirnya tempat itu dikenal dengan nama Guyangan, yang bermakna tempat memandikan (Ngguyang) kuda tunggangan Ratu.Sumber
ceratnya keren
BalasHapusAgi reti q..
BalasHapus